LK-KK J. Ped. KP 02
|
Kegiatan
|
:
|
Melakukan Evaluasi Pembelajaran
|
Waktu
|
:
|
3 X 45 menit
|
Bahan
|
:
|
220GG00J Pengembangan Potensi, Modifikasi materi Pembelajaran dan
Profesionalisme Guru
|
Tujuan
|
:
|
Menguasai
Evaluasi Pembelajaran
|
Skenario Kegiatan
|
:
|
1. Siapkan bahan bacaan dan buku sumber
sesuai materi
2.
Pilih salah satu materi dalam pembelajaran PJOK
3.
Susunlah tujuan pembelajaran pada materi tersebut
|
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
||||||
1.
|
Apa perbedaan konsep
evaluasi dengan konsep assessment ditinjau dari dua model pembelajaran,
yaitu: model atau pendekatan konvensional yang memperhatikan pada hasil
pembelajaran (product) dan model
atau pendekatan tematik integrative yang lebih menekankan pada proses
pembelajaran (process)? Pembahasannya harus Anda fokuskan pada esensi
penilaian sebagai proses pengumpulan informasi untuk memberi umpan balik
kepada guru dan penilaian sebagai upaya menentukan status capaian belajar
anak. Tambahkan lah contoh-contoh yang Anda alami di lapangan!
|
Assessment
autentic menghendaki siswa untuk membangun sesuatu secara mandiri daripada
memilih respon terhadap stimulus akademik.
Asesment
otentik lebih mengarah pada pengukuran kompetensi dibanding dengan kepribadian.
Penilaian
otentik adalah bentuk asesmen yang dilakukan dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menunjukkan tugas-tugas yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari.
Siswa
diminta untuk mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan mereka atau kemampuan (kompetensi) di dalam
situasi apapun yang sesuai dengan yang mereka hadapi.
Dengan dukungan
kebijakan untuk mengarahkan sekolah-sekolah unggul menerapkan standar
penilaian otentik yang disinergikan dengan kemajuan penguasaan teknologi
informasi sangat terbuka peluang sekolah untuk lebih kompetitif dalam
mempromosikan hasil belajar dalam bentuk produk intelektual yang kreatif
dalam bentuk teks, gambar, hitungan, peta konsep, video, garis waktu yang
menggambarkan perkembangan. Lebih dari itu, sekolah selalu akan bergerak dari
hasil terbaik yang telah dicapai sebelumnya. Produk belajar siswa pada setiap
tahun dan jenjang disimpan baik sebagai sistem informasi sekolah yang terbuka
untuk diapresiasi public
|
||||||
2.
|
Apakah yang dimaksud dengan
authentic assessment dan mengapa
serta bagaimana model penilaian ini diberlakukan dalam model pembelajaran
pendekatan ilmiah dan tematik terpadu dalam kurikulum 2013. Bagaimana
kedudukan penilaian otentik dalam Kurikulum 2013 tersebut.?
|
Penilaian autentik (authentic assesment)
adalah suatu proses pengumpulan , pelaporan dan penggunaan informasi tentang
hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan
berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai
akuntabilitas publik (Pusat Kurikulum, 2009)
Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Tujuan penilaian autentik:
(1) perencanaan penilaian peserta didik sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip
penilaian,
(2) pelaksanaan penilaian peserta didik secara
profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks
sosial budaya; dan
(3) pelaporan hasil penilaian peserta didik
secara objektif, akuntabel, dan informatif Penilaian autentik mencakup tiga
ranah hasil belajar yaitu ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Terminologi autentik merupakan sinonim dari asli, nyata atau sebenarnya,
valid, atau reliabel. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara
signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun
(Kemendikbud, 2013). Atas dasar tersebut, guru dapat mengidentifikasi materi
apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial
harus dilakukan.
Intinya penilaian autentik adalah penilaian
kinerja, portofolio, dan penilaian proyek. Penilaian autentik adakalanya
disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai
proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai
dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat
khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat juga diterapkan dalam
bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan
orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran. Penilaian autentik
sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena
berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar
tentang subjek.
Penilaian
autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa
yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka
menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu
menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
Penilaian
autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara
signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuan. Penilaian autentik merupakan proses asesmen yang melibatkan
beberapa bentuk pengukuran kinerja yang mencerminkan belajar siswa, prestasi,
motivasi, dan sikap yang sesuai dengan materi pembelajaran.
|