Rabu, 22 Februari 2012

Prambanan mid night

Prambanan mid night

tugu

tugu

km 0

km 0 jogja 

Taman Sari

Taman Sari

pantai sadranan

Pantai Sadranan Gunungkidul Jogja asikkkkk....

BAB 3



 
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
         Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan tingkat kesegaran jasmani dengan hasil belajar siswa kelas kelasIV, V dan VISDN Cungkuk, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.Penelitian ini termasuk penelitian korelasional.
Penelitian ini adalah penelitian korelasi, dengan menggunakan metode survay dengan teknik tes dan pengukuran serta dokumentasi. Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut :


 


                       
                                                                                                            Hasil Belajar



Gambar 1. Desain Penelitian
B. Definisi Operasional Variabel
Menurut Suharsimi (1989:91), Variabel adalah obyek penelitian atau apa saja yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian.
1.      Status giz

 
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, dibedakan antara status gizi baik, kurang dan buruk.Dihitung dengan rumus indeks Berat Badan Tinggi Badan (BB/TB).
2.Kesegaran jasmani
Kesegaran jasmani adalah kemampuan siswa dalam melakukan suatu aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan aktivitas yang bersifat mendadak dan diukur menggunakan tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk anak umur 10-12 tahun.
3.  Hasil belajar pendidikan jasmani
Hasil belajar pendidikan jasmani adalah hasil akhir kemampuan siswa dalam mengikuti pendidikan jasmani dinilai.
C. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV, V dan VI SDN Cungkuk, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, yang berjumlah 33 siswa, dalam penelitian ini seluruh populasi dijadikan penelitian.
D. Instrumentasi dan Teknik Pengambilan Data
1. Instrumen Penelitian
a. Status Gizi
         Instrumen yang digunakan adalah perhitungan antara tinggi badan dan berat badan yang dimasukan dalam Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) pada anak berusia 6-17 tahun yang dibagi dalam tiga kategori, yaitu Baik, kurang dan Buruk.Variabel yang diginakan untuk mengukur status gizi hanya berat badan dan tinggi badan karena pada masa sekolah dasar masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
         Alat yang diperlukan yaitu timbangan merk Tanita untuk mengukur berat badan dan stadiometer merk Sanidata untuk mengukur tinggi badan.Data berat badan dan tinggi badan kemudian dimasukkan dalam perhitungan berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan.
b.Kesegaran Jasmani
         Instrumen yang digunakan adalah tes TKJI( Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ) untuk usia 10-12 tahun. Tes tersebut terdiri dari 5 item tes, yaitu lari 40 meter, gantung siku ditekuk, baring duduk, loncat tegak, dan lari 600 meter.Tes Kesegaran Jasmani Indonesia tersebut sudah baku dengan nilai validitas tes putra sebesar 0,950 dan putri 0,923; sedangkan nilai reliabilitas untuk putra 0,960 dan putri 0,804.
         Adapun alat dan fasilitas yang diperlukan adalah, lintasan lari atau lapangan yang datar dan tidak licin, stopwatch, bendera start, tiang pancang, nomor dada, palang tunggal, papan berskala, serbuk kapur, penghapus, formulir tes, peluit dan alat tulis.
c. Hasil Belajar
         Instrumen yang digunakan untuk menentukan hasil belajar siswa adalah menggunakan buku raport. Berdasarkan nilai raport semester dua (genap), maka akan dapat diketahui tingkat keberhasilan siswa selama satu semester.
     2.  Teknik Pengumpulan Data
                     Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan tes dan pengukuran.Tes dan pengukuran dilakukan untuk mengetahui berat badan, tinggi badan dan kesegaran jasmani.
            a. Pengukuran Tinggi Badan
      Cara pengukuran tinggi badan adalah subyek berdiri membelakangi alat ukur tanpa sepatu, sedangkan tumit, panggul dan kepala dalam posisi satu garis, kemudian hasil pengukuran dicatat dalam satuan centimeter (Cm), dengan ketelitian setengah Cm. Merk Stadiometer yang digunakan adalah Sanidata.
b. Pengukuran Berat Badan
                  Cara pengukuran berat badan adalah subyek ditimbangtanpa sepatu, kemudian hasil pengukuran dicatat dengan satuan kilogram, dengan ketelitian setengah Kg. Merk timbangan yang digunakan adalah Tanita.
Kemudian hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan dihitung menggunakan persentase BB standart berdasar tinggi badan, caranya berat badan subyek yang diukur dibagi dengan berat menurut tinggi badan dalam tabel dikalikan 100%.Kemudian hasil penghitungannya dikonsultasikan dengan tabel 3 di bawah ini.



Tabel 2. Indeks Berat Badan Tinggi Badan ( BB/TB ) anak umur 6-17  tahun.
TINGGI
BADAN
(Cm)
Berat Badan
Laki-laki
Perempuan
100%
Standart
90%
80%
100%
Standart
90%
80%
120
20,8
18,7
16,7
21,0
18,7
16,7
121
21,2
19,1
17,0
21,4
19,1
17,0
122
21,6
19,5
17,3
21,8
19,5
17,3
123
22,0
19,9
17,6
22,2
19,9
17,7
124
22,5
20,3
18,0
22,6
20,3
18,0
125
23,0
20,7
18,4
23,1
20,8
18,5
126
23,4
21,2
18,7
23,6
21,3
19,0
127
23,8
21,4
19,0
24,1
21,7
19,3
128
24,2
21,8
19,4
24,5
22,1
19,5
129
24,9
22,4
19,9
25,1
22,6
20,0
130
25,5
23,0
20,5
25,6
23,0
20,5
131
26,0
23,4
20,8
26,2
23,6
21,0
132
26,5
23,9
21,2
26,8
24,1
21,4
133
27,0
24,3
21,6
27,4
24,7
21,9
134
27,5
24,7
22,0
28,0
25,2
22,4
135
28,2
25,4
22,7
28,6
25,7
22,9
136
28,8
25,9
23,9
29,2
26,3
23,4
137
29,5
26,6
23,5
29,9
26,9
23,9
138
30,2
27,2
24,1
30,6
27,5
24,5
139
30,9
27,3
24,7
31,3
28,2
25,1
140
31,5
28,4
25,3
32,0
28,8
25,6
141
32,1
29,0
25,7
32,7
29,5
26,2
142
32,7
29,5
26,1
33,4
30,1
26,7
143
33,3
30,0
26,6
34,2
30,8
27,4
144
34,0
30,2
27,0
35,0
31,5
28,0
145
34,7
31,3
27,8
35,8
32,2
28,7
146
35,4
31,9
28,3
36,6
32,9
29,3
147
36,1
32,5
28,8
37,4
33,2
30,0
148
36,7
33,0
29,3
38,2
34,4
30,6
149
37,6
33,8
30,0
39,1
35,2
31,3
150
38,4
34,6
30,7
40,0
36,0
32,0
151
39,1
35,2
31,3
40,9
36,8
32,8
152
39,8
35,8
31,8
41,8
37,6
33,4
153
40,6
36,5
32,5
42,8
38,5
34,2
154
41,4
37,2
33,1
43,8
39,4
35,0
155
42,3
38,0
33,8
44,8
40,3
35,8
Sumber : Winarno (1990:196)


Tabel 3. Penilaian Status Gizi Berdasarkan BB/TB
% Standar
Status Gizi
> 90 %
Baik
81%-90%
Kurang
<80 %
Buruk

Contohpenghitungan :
Seorang siswa laki-laki berusia 12 tahun dengan tinggi badan 140 cm dan berat badan 34,5Kg. Maka cara penghitungannya adalah =    34,5 x 100% = 109,5%                31,5
 Berat badan tersebut mencapai 109,5% berat standart berdasarkan tinggi badan 140 cm. Berarti anak tersebut memiliki status gizi baik.
   c. Kesegaran Jasmani
               Data untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk usia 10-12 tahun yang terdiri atas :
1.Lari 40 meter diukur dengan satuan detik dengan dicatat satu angka 
dibelakang koma.
2.Gantung siku tekuk, lamanya kemampuan mempertahankan posisi diukur
dalam satuan detik.
3.Baring duduk ( Sit Ups ) 30 detik.
4.Loncat tegak diukur tinggi raihan( Cm ).
5.Lari 600 meter, diukur dalam satuan menit dan detik.
Prestasi setiap butir tes yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti tes disebut dengan hasil kasar. Tingkat kesegaran jasmani siswa tidak dapat dinilai secara langsung berdasar prestasi yang telah dicapai siswa, karena satuan yang dipergunakan masing-masing butir tes tidak sama, yaitu :
a.       Untuk butir tes lari dan gantung siku tekuk mempergunakan satuan ukuran waktu (menit dan detik)
b.      Untuk butir tes baring duduk mempergunakan satuan ukuran jumlah ulangan gerak (berapa kali)
c.       Untuk butir tes loncat tegak, mempergunakan satuan ukuran tinggi (centimeter).
Hasil kasar yang masih dalam ukuran yang berbeda-beda tersebut perlu diganti dengan satu ukuran yang sama. Satuan ukuran yang sama ini adalah nilai. Setelah hasil kasar setiap butir tes diubah menjadi nilai, langkah berikutnya adalah menjumlahkan nilai-nilai dari kelima butir tes tersebut.Hasil penjumlahan menjadi dasar untuk menentukan klasifikasi tingkat kesegaran jasmani anak umur 10-12 tahun tersebut.
Adapun tes standar kesegaran jasmani dapat disajikan dalam tabelnilai4 dan 5berikut ini :
Tabel 4. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putra
Nilai
Lari 40m
Gantung Siku Tekuk
Baring Duduk 30 “
Loncat tegak
Lari 600m
Nilai
5
s.d-6,3”
51”-ke atas
23-ke atas
46 ke atas
s.d-2’09”
5
4
6,4”-6,9”
31”-50”
18-22
38-45
2’20”-2’30”
4
3
7,0”-7,7”
15”-30”
12-17
31-37
2’31”-2’45”
3
2
7,8”-8,8”
5”-14”
4-11
24-30
2’46”-3’44”
2
1
8,9”-dst
4”-dst
0-3
23 dst
3’45”-dst
1
Sumber: Depdikbud (1999:24)
Tabel 5. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Siswa Putri
Nilai
Lari 40m
Gantung Siku Tekuk
Baring Duduk 30 “
Loncat tegak
Lari 600m
Nilai
5
s.d-6,7”
40”-ke atas
20-ke atas
42 ke atas
s.d-2’32”
5
4
6,8”-7,5”
20”-39”
14-19
34-41
2’33”-2’54”
4
3
7,6”-8,3”
8”-19”
7-13
28-33
2’55”-3’28”
3
2
8,4”-9,6”
2”-7”
2-6
21-27
3’29”-4’22”
2
1
9,6”-dst
0”-1”
0-1
20 dst
4’23”-dst
1
Sumber: Depdikbud (1999: 24)
   Tingkat kesegaran jasmani ditentukan setelah melihat hasil Tes Kesegaraan Jasmani Indonesia kemudian data dikonversikan dalam tabel6 standar norma kesegaran jasmani Indonesia di bawah ini
Tabel 6. Standar Norma Kesegaran Jasmani Indonesia
No
Jumlah Nilai
Klasifikasi
1
22-25
Baik Sekali
2
18-21
Baik
3
14-17
Sedang ( S )
4
10-13
Kurang ( K )
5
5-9
Kurang Sekali ( KS )
Sumber: Depdikbud (1999: 25)
d. Hasil Belajar
                  Didalam hasil belajar diambil dari nilai-nilai yang sudah dicapaidalam buku raport dan dinyatakan dengan indeks prestasi dalam satu semester.
                     Pedoman penilaianya adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Standar Penilaian Prestasi Belajar
No
Jumlah Nilai
Kategori
1
> 79
Tinggi Sekali
2
70-78
Tinggi
3
61-69
Sedang
4
52-60
Rendah
5
< 51
Rendah Sekali


 E. Teknik Analisis Data
1.      Analisis Bivariate
Analisis bivariate yang digunakan adalah analisis korelatif dengan product moment.Analisis inidi gunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan atau tidak antara status gizi (X1)dengan prestasi belajar (Y) dan kebugaran jasmani (X2) dengan prestasi belajar (Y).Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan antaravariabel bebas dan variabel terikat, rumus yang digunakan adalah :

Keterangan :

rxy= Koefisien korelasi antara X dan Y
N = Jumlah responden
XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
X = Jumlah seluruh skor X
Y = Jumlah seluruh skor Y
X² = Jumlah seluruh kuadrat skor X
Y² = Jumlah seluruh kuadrat skor Y

Setelah dilakukan uji korelasi kemudian melakukan uji regresi berganda untuk mengetahui hubungan status gizi dan kebugaran jasmani secara bersama-sama dengan prestasi belajar. Uji regresi berganda dengan uji F digunakan untuk menguji analisis sebagai berikut: (a) Mencari persamaan regresi, (b) Mencari koefisien korelasi ganda, (c) Mencari F regresi, dan (d) Mencari sumbangan relatif (SR) dan sumbangan efektif (SE).
a.        Mencari Persamaan Regresi (Sugiyono, 2006 : 250)
Y=a + +
Keterangan:
Y   : kriterium                                        a    : bilangan konstanta
  : prediktor 1                                        : koefisien prediktor 1
  : prediktor 2                                        : koefisien prediktor 2

b.      Mencari Koefisien Korelasi Ganda
Korelasi ganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar konstribusi variabel prediktor ,X1 dan X2, secara bersama-sama terhadap kriterium Y, yaitu teknik multiple regresion (Sutrisno Hadi, 2004: 25). Adapun rumusnya sebagai berikut :
 =
Keterangan:
     : koefisien korelasi antar y dan ,
           : koefisien prediktor
           : koefisien prediktor
y     : jumlah produk antara  dengan y
y     : jumlah produk antara  dengan y
      : jumlah kuadrat kriterium y
c.        Mencari F regresi
Untuk mengetahui apakah harga korelasi (R) tersebut signifikan atau tidak, maka akan menggunakan rumus F regresi (Sutrisno Hadi, 2004: 26). Adapun rumusnya sebagai berikut :
Freg=
Keterangan:
Freg     : harga F garis regresi
N         : cacah kasus
M         : cacah prediktor
R         : Koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor
Harga F tersebut kemudian dikonsultasikan dengan derajat kebebasan m : N-m-1 pada taraf signifikan 5%. Apabila harga F hitung < dari F tabel maka koefisien korelasinya tidak menunjukkan adanya hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebasnya. Dan apabila harga F hitung ≥ dari F tabel maka ada hubungan yang antara variabel terikat dengan variabel bebasnya.
d.      Mencari sumbangan relatif (SR) dan sumbangan (SE)
Untuk mengetahui sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan menggunakan rumus: mencari sumbangan relatif (SR) masing-masing prediktor (Sutrisno Hadi, 2004: 25-41).
Adapun rumusnya sebagai berikut:
1.       = %
2.       = %
Keterangan :
 : sumbangan prediktor satu terhadap kriterium dalam %
 : sumbangan prediktor dua terhadap kriterium dalam %

Rumus mencari Sumbangan Efektif (SE) masing-masing prediktor adalah:
1.      Prediktor
= ×


2.      Prediktor
= ×

Keterangan  :
  : sumbangan efektif prediktor 1
  : sumbangan efektif prediktor 2
    : kuadrat koefisien korelasi prediktor dalam kriterium.

LK-KK J. Ped. KP 02 LEMBAR KERJA Kegiatan : Melakukan Evaluasi ...