Rabu, 22 Februari 2012

BAB 1



 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
          Pendidikan yang diselenggarakan melalui sekolah diharapkan dapat mengantarkan anak agar dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan yang kelak dapat berguna bagi kehidupannya, juga diharapkan agar anak dapat menjadi warga negara yang baik, sopan, bertanggung jawab, disiplin, memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi, bermoral pancasila dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai tujuan tersebut disusunlah kurikulum yang harus dilaksanakan oleh sekolah. Di samping kurikulum yang bersifat formal tersebut ada juga yang bersifat tidak formal yang secara sadar atau tidak disadari oleh guru di dalam proses belajar-mengajar, misalnya guru mengenalkan dan memberikan nilai-nilai yang dimiliki kepada anak yang sama sekali tidak ada dalam kurikulum sekolah.      
1
 
            Tujuan pendidikan jasmani di sekolah antara lain diarahkan untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan anak, dengan kata lain tujuan dari pendidikan jasmani di sekolah adalah untuk memelihara dan meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan. Anak merupakan generasi penerus bangsa, dimana kalau anak-anak sehat maka bangsa pun akan kuat dan sejahtera. Oleh karena itu, kita semua menaruh harapan agar anak-anak dapat tumbuh menjadi dewasa yang sehat fisik, mental dan sosial sehingga dapat mencapai produktivitas sesuai dengan kemampunanya dan berguna bagi nusa dan bangsa.
            Pertumbuhan seorang anak dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain aktivitas jasmani dan gizi makanan. Demikian pula dengan status kesegarannya sangat dipengaruhi oleh aktivitas jasmani maupun menu makanan sehari-hari. Bila keadaan gizi seseorang baik akibatnya pertumbuhan dan perkembangannya juga baik. Pertumbuhan dan perkembangan baik akan berpengaruh terhadap kemampuan dan kualitas seseorang. Oleh karena itu, guru pendidikan jasmani yang bertugas membantu meningkatkan kemampuan gerak dan kesegaran jasmani anak sangat perlu mengetahui keadaan status gizi maupun status kesegaran jasmani anaknya. Upaya peningkatan status gizi untuk membangun sumberdaya manusia yang berkualitas pada hakikatnya harus dimulai sedini mungkin, yakni sejak manusia itu dalam kandungan, oleh karena itu status gizi pada anak sangatlah penting dan juga diperhatikan, bertujuan agar anak ataupun orangtua mengerti asupan gizi yang cukup berapa kalori sehingga terpenuhi akan gizinya.
            Masa anak-anak merupakan masa yang sangat penting dalam pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, karena merupakan pondasi dalam pertumbuhan dan perkembangan. Anak-anak yang sedang dalam proses perkembangan dan pertumbuhan sangat perlu mengkonsumsi makanan yang lengkap setiap harinya serta harus memenuhi syarat kualitas dan kuantitasnya. Makanan yang lengkap tidak harus mahal, tetapi memenuhi kualifikasi sebagai makanan yang mengandung berbagai macam zat gizi dan berguna bagi tubuh.
            Sejak awal manusia sudah membutuhkan makanan yang bergizi, makanan dikonsumsi untuk mensuplai energi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan / aktivitas sehari-hari, membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan. Pada intinya manusia membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidup. Kebutuhan gizi untuk setiap individu ada perbedaan tertentu pada setiap periodisasi umur dan intensitas aktivitas fisik dari rutinitas kegiatan sehari-hari.
            Derajat kesegaran jasmani yang tinggi sangat penting untuk para siswa, karena dengan kondisi tersebut siswa akan lancar mengikuti berbagai kegiatan belajar. Kesegaran jasmani akan didapat salah satunya melalui gerak atau olahraga. Badan kurang gerak atau dalam keadaan pasif dan statis, maka badan akan menjadi tidak segar. Gerak atau olahraga merupakan salah satu alternatif paling efektif dan aman untuk memperoleh kesegaran atau kebugaran. Badan banyak melakukan gerak, maka organ-organ tubuh pun akan dapat tumbuh dan berkembang secara baik.
            Pendidikan Jasmani di sekolah dasar yang diselenggarakan seminggu hanya sekali secara fisiologis kurang mampu memacu pertumbuhan badan maupun kesegaran fisik, karena idealnya pendidikan jasmani dilakukan tiga kali selama perminggu. Oleh karena itu, sebaiknya siswa melakukan aktivitas fisik di luar jam sekolah. Namun kenyataannya sebagian besar anak-anak menghabiskan waktu di luar jam sekolah dengan menonton televisi, sehingga aktivitas geraknya berkurang dan dampaknya kesegaran jasmani menjadi rendah. Di sisi lain efek dari kesibukan orang tua biasanya pola makan anak kurang terperhatikan, sehingga banyak dijumpai anak yang nampak kelebihan berat badannya, namun tidak menutup kemungkinan bagi anak yang dilahirkan dari keluarga yang ekonominya rendah/kurang mampu keadaan gizinya rendah. Karena itu untuk memperoleh gambaran yang nyata perlu dilakukan penelitian yang mendalam.
            Prestasi belajar siswa merupakan fenomena umum yang selalu dibahas dan dicermati serta dicari oleh hampir seluruh pelaku di dunia pendidikan, baik itu pengajar, Orang tua, maupun siswa. Hampir seluruh siswa disegala jenjang pendidikan tidak lepas dari usaha untuk meraih prestasi dalam pendidikannya, sebab dengan prestasi belajar yang tinggi seorang siswa akan mendapat berbagai kemudahan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Bagaimana prestasi belajar itu dicapai, merupakan persoalan yang selalu dihadapi siswa, orang tua dan guru.
            Upaya pencapaian prestasi belajar dan hasil belajar tersebut membutuhkan usaha yang keras dari para siswa dengan didukung oleh faktor motivasi dalam belajar, bimbingan dari guru, dan dukungan dari orang tua. Selain itu faktor fisik dan psikis juga berperan penting dalam usaha meraih prestasi belajar. Siswa yang sehat jasmani dan rohani akan lebih mudah mengikuti proses belajar mengajar (KBM), sehingga dapat meraih hasil prestasi belajar yang optimal.
            Penelitian ini dari kesenjangan dapat dilihat dari bagaimana pola makan anak yang kurang terjaga, masih suka jajan makanan sembarangan, tingkat kesegaran jasmani anak juga perlu diperhatikan dan berolahraga secara teratur karena itu sangat penting bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Harapan dan kenyataan siswa dapat dilihat karena siswa di SDN Cungkuk bermacam-macam makanan yang mereka makan dan berolahraga belum teratur, jadi harapan penelitian yang saya teliti yaitu agar supaya asupan gizi anak perlu diperhatikan, pola makan terjaga dan tingkat kesegaran jasmani harus ditingkatkan dan perlu latihan agar terbiasa juga olahraga teratur.
            Berdasarkan survei sebelum dilaksanakan penelitian ini ternyata  data status gizi dan tingkat kesegaran jasmani siswa kelas IV, V dan VI SDN Cungkuk belum ada, dan data yang menunjukan pengaruh status gizi dan tingkat kesegaran jasmani terhadap prestasi belajar siswa juga belum ada. Dengan melihat keadaan tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan harapan untuk pemahaman dan manfaat pentingnya keseimbangan kebutuhan jasmani dan rohani terhadap prestasi hasil belajar,  dan peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Hubungan Status Gizi dan Tingkat Kesegaran Jasmani Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Siswa Kelas Atas SDN Cungkuk, Kecamatan Tempel tahun ajaran 2010-2011 “.
B. Identifikasi Masalah
      Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu:
1.     Belum diketahuinya status gizi siswa kelas atas SDN Cungkuk, Tempel,  Sleman.
2.     Belum diketahuinya tingkat kesegaran jasmani siswa kelas atas SDN Cungkuk, Tempel,  Sleman.
3.    Belum diketahuinya hubungan status gizi dan tingkat kesegaran jasmani siswa  dengan hasil belajar pendidikan jasmani siswa kelas atas SDN Cungkuk, Tempel,  Sleman.
C. Batasan Masalah.
            Berdasarkan identifikasi masalah, keterbatasan waktu, biaya dan tenaga maka peneliti hanya membatasi pada hubungan antara status gizi, tingkat kesegaran jasmani dengan hasil belajar pendidikan jasmani siswa kelas atas SDN Cungkuk, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. “ Apakah ada hubungan antara status gizi dan tingkat kesegaran jasmani dengan hasil belajar pendidikan jasmani siswa kelas atas SDN Cungkuk, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman ?
E. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk :
1.      Mengetahui hubungan antara status gizi terhadap prestasi belajar.
2.      Mengetahui hubungan antara kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar.
3.      Mengetahui hubungan status gizi dan tingkat kesegaran jasmani siswa  dengan hasil belajar pendidikan jasmani siswa kelas atas SDN Cungkuk, Tempel,  Sleman.
F. Manfaat Penelitian.
1.      Manfaat Teoritis
a.       Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi siswa, memberi gambaran tentang status gizi dan tingkat kesegaran jasmani siswa, sehingga memahami pentingnya aktivitas fisik untuk mendukung prestasi akademik.
b.      Bagi sekolah, memberi gambaran tentang status gizi dan tingkat kesegaran jasmani siswa, sehingga mendorong pembinaan dan perbaikan masukan gizi serta peningkatan kesegaran jasmani.
c.       Bagi guru pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan, memberi masukan agar meningkatkan dan mempertahankan tingkat kesegaran jasmani siswa.
d.      Bagi orang tua, memberi masukan agar lebih memperhatikan asupan makanan dalam hal ini gizi bagi putra-putrinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LK-KK J. Ped. KP 02 LEMBAR KERJA Kegiatan : Melakukan Evaluasi ...