|
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang diselenggarakan melalui
sekolah diharapkan dapat mengantarkan anak agar dapat menguasai pengetahuan dan
keterampilan yang kelak dapat berguna bagi kehidupannya, juga diharapkan agar
anak dapat menjadi warga negara yang baik, sopan, bertanggung jawab, disiplin,
memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi, bermoral pancasila dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai tujuan tersebut disusunlah kurikulum yang
harus dilaksanakan oleh sekolah. Di samping kurikulum yang bersifat formal
tersebut ada juga yang bersifat tidak formal yang secara sadar atau tidak
disadari oleh guru di dalam proses belajar-mengajar, misalnya guru mengenalkan
dan memberikan nilai-nilai yang dimiliki kepada anak yang sama sekali tidak ada
dalam kurikulum sekolah.
|
Pertumbuhan
seorang anak dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain aktivitas jasmani dan
gizi makanan. Demikian pula dengan status kesegarannya sangat dipengaruhi oleh
aktivitas jasmani maupun menu makanan sehari-hari. Bila keadaan gizi seseorang
baik akibatnya pertumbuhan dan perkembangannya juga baik. Pertumbuhan dan
perkembangan baik akan berpengaruh terhadap kemampuan dan kualitas seseorang.
Oleh karena itu, guru pendidikan jasmani yang bertugas membantu meningkatkan
kemampuan gerak dan kesegaran jasmani anak sangat perlu mengetahui keadaan
status gizi maupun status kesegaran jasmani anaknya. Upaya
peningkatan status gizi untuk membangun sumberdaya manusia yang berkualitas
pada hakikatnya harus dimulai sedini mungkin, yakni sejak manusia itu dalam
kandungan, oleh karena itu
status gizi pada anak sangatlah penting dan juga diperhatikan, bertujuan agar
anak ataupun orangtua mengerti asupan gizi yang cukup berapa kalori sehingga
terpenuhi akan gizinya.
Masa
anak-anak merupakan masa yang sangat penting dalam pembentukan sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas, karena merupakan pondasi dalam pertumbuhan dan
perkembangan. Anak-anak yang sedang dalam proses perkembangan dan pertumbuhan sangat perlu
mengkonsumsi makanan yang lengkap setiap harinya serta harus memenuhi syarat
kualitas dan kuantitasnya. Makanan yang lengkap tidak harus mahal, tetapi
memenuhi kualifikasi sebagai makanan yang mengandung berbagai macam zat gizi
dan berguna bagi tubuh.
Sejak
awal manusia sudah membutuhkan makanan yang bergizi, makanan dikonsumsi untuk
mensuplai energi yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan / aktivitas
sehari-hari, membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan. Pada intinya manusia
membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidup. Kebutuhan gizi untuk setiap
individu ada perbedaan tertentu pada setiap periodisasi umur dan intensitas
aktivitas fisik dari rutinitas kegiatan sehari-hari.
Derajat
kesegaran jasmani yang tinggi sangat penting untuk para siswa, karena dengan
kondisi tersebut siswa akan lancar mengikuti berbagai kegiatan belajar.
Kesegaran jasmani akan didapat salah satunya melalui gerak atau olahraga. Badan
kurang gerak atau dalam keadaan pasif dan statis, maka badan akan menjadi tidak
segar. Gerak atau olahraga merupakan salah satu alternatif paling efektif dan
aman untuk memperoleh kesegaran atau kebugaran. Badan banyak melakukan gerak,
maka organ-organ tubuh pun akan dapat tumbuh dan berkembang secara baik.
Pendidikan
Jasmani di sekolah
dasar yang
diselenggarakan seminggu hanya sekali secara fisiologis kurang mampu memacu
pertumbuhan badan maupun kesegaran fisik, karena idealnya pendidikan jasmani
dilakukan tiga kali selama perminggu. Oleh karena itu, sebaiknya siswa
melakukan aktivitas fisik di luar jam sekolah. Namun kenyataannya sebagian
besar anak-anak menghabiskan waktu di luar jam sekolah dengan menonton televisi,
sehingga aktivitas geraknya berkurang dan dampaknya kesegaran jasmani menjadi
rendah. Di sisi lain efek dari kesibukan orang tua biasanya pola makan anak
kurang terperhatikan, sehingga banyak dijumpai anak yang nampak kelebihan berat
badannya, namun tidak menutup kemungkinan bagi anak yang dilahirkan dari
keluarga yang ekonominya rendah/kurang mampu keadaan gizinya rendah. Karena itu
untuk memperoleh gambaran yang nyata perlu dilakukan penelitian yang mendalam.
Prestasi belajar siswa merupakan fenomena
umum yang selalu dibahas dan dicermati serta dicari oleh hampir seluruh pelaku
di dunia pendidikan, baik itu pengajar, Orang tua, maupun siswa. Hampir seluruh
siswa disegala jenjang pendidikan tidak lepas dari usaha untuk meraih prestasi
dalam pendidikannya, sebab dengan prestasi belajar yang tinggi seorang siswa
akan mendapat berbagai kemudahan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi. Bagaimana prestasi belajar itu dicapai, merupakan
persoalan yang selalu dihadapi siswa, orang tua dan guru.
Upaya
pencapaian prestasi belajar dan hasil belajar tersebut membutuhkan usaha yang
keras dari para siswa dengan didukung oleh faktor motivasi dalam belajar,
bimbingan dari guru, dan dukungan dari orang tua. Selain itu faktor fisik dan
psikis juga berperan penting dalam usaha meraih prestasi belajar. Siswa yang
sehat jasmani dan rohani akan lebih mudah mengikuti proses belajar mengajar
(KBM), sehingga dapat meraih hasil prestasi belajar yang optimal.
Penelitian
ini dari kesenjangan dapat dilihat dari bagaimana pola makan anak yang kurang
terjaga, masih suka jajan makanan sembarangan, tingkat kesegaran jasmani anak
juga perlu diperhatikan dan berolahraga secara teratur karena itu sangat
penting bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Harapan dan kenyataan siswa dapat
dilihat karena siswa di SDN Cungkuk bermacam-macam makanan yang mereka makan
dan berolahraga belum teratur, jadi harapan penelitian yang saya teliti yaitu
agar supaya asupan gizi anak perlu diperhatikan, pola makan terjaga dan tingkat
kesegaran jasmani harus ditingkatkan dan perlu latihan agar terbiasa juga
olahraga teratur.
Berdasarkan
survei sebelum dilaksanakan penelitian ini ternyata data status gizi dan tingkat kesegaran
jasmani siswa kelas IV, V dan VI SDN Cungkuk belum ada, dan
data yang menunjukan pengaruh status gizi dan tingkat kesegaran jasmani terhadap
prestasi belajar siswa juga belum ada. Dengan melihat keadaan tersebut, maka
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan harapan untuk pemahaman
dan manfaat pentingnya keseimbangan kebutuhan jasmani dan rohani terhadap
prestasi hasil belajar, dan peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Hubungan Status Gizi dan
Tingkat Kesegaran Jasmani Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Siswa Kelas Atas
SDN Cungkuk, Kecamatan Tempel tahun ajaran 2010-2011 “.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu:
1.
Belum diketahuinya status gizi siswa kelas atas
SDN Cungkuk, Tempel, Sleman.
2.
Belum diketahuinya tingkat kesegaran jasmani
siswa kelas atas SDN Cungkuk, Tempel, Sleman.
3.
Belum diketahuinya hubungan
status gizi dan tingkat kesegaran jasmani siswa
dengan hasil belajar pendidikan jasmani siswa kelas atas SDN Cungkuk, Tempel, Sleman.
C. Batasan Masalah.
Berdasarkan identifikasi
masalah, keterbatasan waktu, biaya dan tenaga maka peneliti hanya membatasi
pada hubungan antara status gizi, tingkat kesegaran jasmani dengan hasil
belajar pendidikan jasmani siswa kelas atas SDN Cungkuk,
Kecamatan
Tempel, Kabupaten Sleman.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut. “ Apakah ada hubungan antara status gizi
dan tingkat kesegaran jasmani dengan hasil belajar pendidikan jasmani siswa
kelas atas SDN Cungkuk, Kecamatan Tempel,
Kabupaten Sleman ?
E. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk :
1. Mengetahui hubungan antara status gizi terhadap
prestasi belajar.
2. Mengetahui hubungan antara kebugaran jasmani terhadap prestasi belajar.
3.
Mengetahui hubungan status gizi dan tingkat kesegaran jasmani siswa dengan hasil belajar pendidikan jasmani siswa
kelas atas SDN Cungkuk, Tempel, Sleman.
F. Manfaat Penelitian.
1.
Manfaat Teoritis
a.
Penelitian
ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi siswa, memberi gambaran
tentang status gizi dan tingkat kesegaran jasmani siswa, sehingga memahami
pentingnya aktivitas fisik untuk mendukung prestasi akademik.
b.
Bagi sekolah, memberi gambaran
tentang status gizi dan tingkat kesegaran jasmani siswa, sehingga mendorong
pembinaan dan perbaikan masukan gizi serta peningkatan kesegaran jasmani.
c.
Bagi guru pendidikan jasmani
dan olahraga kesehatan, memberi masukan agar meningkatkan dan mempertahankan
tingkat kesegaran jasmani siswa.
d.
Bagi orang tua, memberi masukan
agar lebih memperhatikan asupan makanan dalam hal ini gizi bagi putra-putrinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar