Selasa, 14 November 2017



LK-KK J. Ped. KP 02
LEMBAR KERJA

Kegiatan
:
Melakukan Evaluasi Pembelajaran
Waktu
:
3 X  45 menit
Bahan
:
220GG00J Pengembangan Potensi, Modifikasi materi Pembelajaran dan Profesionalisme Guru
Tujuan
:
Menguasai Evaluasi Pembelajaran
Skenario Kegiatan
:
1.    Siapkan bahan bacaan dan buku sumber sesuai materi
2.    Pilih salah satu materi dalam pembelajaran PJOK
3.    Susunlah tujuan pembelajaran pada materi tersebut 



No
Pertanyaan
Jawaban
1.
Apa perbedaan konsep evaluasi dengan konsep assessment ditinjau dari dua model pembelajaran, yaitu: model atau pendekatan konvensional yang memperhatikan pada hasil pembelajaran (product) dan model atau pendekatan tematik integrative yang lebih menekankan pada proses pembelajaran (process)? Pembahasannya harus Anda fokuskan pada esensi penilaian sebagai proses pengumpulan informasi untuk memberi umpan balik kepada guru dan penilaian sebagai upaya menentukan status capaian belajar anak. Tambahkan lah contoh-contoh yang Anda alami di lapangan!
Assessment autentic menghendaki siswa untuk membangun sesuatu secara mandiri daripada memilih respon terhadap stimulus akademik.
Asesment otentik lebih mengarah pada pengukuran kompetensi  dibanding dengan kepribadian.
Penilaian otentik adalah bentuk asesmen yang dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan tugas-tugas yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Siswa diminta untuk mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan mereka atau kemampuan (kompetensi) di dalam situasi apapun yang sesuai dengan yang mereka hadapi.
Dengan dukungan kebijakan untuk mengarahkan sekolah-sekolah unggul menerapkan standar penilaian otentik yang disinergikan dengan kemajuan penguasaan teknologi informasi sangat terbuka peluang sekolah untuk lebih kompetitif dalam mempromosikan hasil belajar dalam bentuk produk intelektual yang kreatif dalam bentuk teks, gambar, hitungan, peta konsep, video, garis waktu yang menggambarkan perkembangan. Lebih dari itu, sekolah selalu akan bergerak dari hasil terbaik yang telah dicapai sebelumnya. Produk belajar siswa pada setiap tahun dan jenjang disimpan baik sebagai sistem informasi sekolah yang terbuka untuk diapresiasi public
Menanya
a.          Secara bergantian saling bertanya tentang keterampilan gerak Loncat kangkang dan roll depan, misalnya : bagaimana cara mempraktekan gerakan Loncat kangkang dan roll depan yang benar.
b.          Secara bergantian saling bertanya tentang manfaat gerak Loncat kangkang dan roll depan bagi tubuh.

Mencoba
a.         Melakukan gerakan Loncat kangkang menggunakan punggung teman  dalam kelompok masing -masing dengan menunjukkan nilai kerjasama,  tanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.
b.         Melakukan gerakan Loncat kangkang
Lompat kangka :
sikap awal berdiri tegak, satu teman dalam posisi membungkuk, Berdirilah beberapa meter di belakang teman yang membungkuk, kedua tangan diangkat, lurus dengan bahu, badan diturunkan, Mulailah berlari kecil ke arah temanmu yang membungkuk, Saat posisi tepat dengan teman yang membungkuk, letakkan kedua telapak tangan  di atas punggung teman yang membungkuk, kemudian tolakan kaki dan tangan sehingga badan terangkat, Berat badan ada pada kedua tangan, pendaratan dengan kedua kaki bersama-sama.


Gerakan roll depan :
Sikap awal jongkok di matras. Letakkan kedua telapak tangan pada matras di depan kedua kaki. Angkat pantat sampai posisi badan menungging. Tekuk leher sampai dagu menyentuh dada. Letakkan pundak di matras sambil menekuk kedua lengan.Tolakkan kaki sampai tubuh menggelinding. Sikap akhir jongkok kembali.          

      
c.         Masing-masing kelompok diminta untuk mempraktekan gerakan di atas secara bergantian.
d.         Mendiskusikan bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan keterampilan gerak Loncat kangkang, roll depan dan membuat  kesimpulannya.
Mengasosiasi/ menalar
a.         Membandingkan hasil pengamatan gambar gerak loncat kangga dengan penampilan gerak langsung.
b.         Menemukan variasi pola gerak loncat dan roll yang paling sesuai untuk kebutuhan sendiri
c.         Menemukan dan menetapkan pola gerak loncat  dan roll yang sesuai untuk kebutuhan individual peserta didik dengan menunjukkan perilaku  kerjasama,  bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.
Mengkomunikasikan
a.         Memberikan saran perbaikan keterampilan kepada teman cara melakukan gerakan Loncat kangkang dan roll depan.
b.         Menunjukkan perilaku menerima masukan dari teman dengan penuh rasa tanggung jawab

a.         Siswa membentuk barisan 2 bersaf
b.         Guru mengulas kembali kegiatan yang sudah dilakukan dan meminta siswa melakukan refleksi dari kegiatan yang baru saja mereka lakukan
c.         Mengajak semua siswa untuk berdoa 

Contoh penilaian sebagai upaya menentukan status capaian belajar anak










2.
Apakah yang dimaksud dengan authentic assessment dan mengapa serta bagaimana model penilaian ini diberlakukan dalam model pembelajaran pendekatan ilmiah dan tematik terpadu dalam kurikulum 2013. Bagaimana kedudukan penilaian otentik dalam Kurikulum 2013 tersebut.?
Penilaian autentik (authentic assesment) adalah suatu proses pengumpulan , pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik (Pusat Kurikulum, 2009)
Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Tujuan penilaian autentik:
(1) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian,
(2) pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
(3) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif Penilaian autentik mencakup tiga ranah hasil belajar yaitu ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Terminologi autentik merupakan sinonim dari asli, nyata atau sebenarnya, valid, atau reliabel. Secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekali pun (Kemendikbud, 2013). Atas dasar tersebut, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.
Intinya penilaian autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek. Penilaian autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran. Penilaian autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek.
Penilaian autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian autentik merupakan proses asesmen yang melibatkan beberapa bentuk pengukuran kinerja yang mencerminkan belajar siswa, prestasi, motivasi, dan sikap yang sesuai dengan materi pembelajaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LK-KK J. Ped. KP 02 LEMBAR KERJA Kegiatan : Melakukan Evaluasi ...