Selasa, 14 November 2017



LK-KK J. Ped. KP 01
LEMBAR KERJA

Kegiatan
:
Mengidentifikasi Konsep Pengembangan Potensi dan Aktualisasi Diri Peserta Didik secara terperinci.
Waktu
:
3 X  45 menit
Bahan
:
220GD00J Pengembangan Potensi, Modifikasi materi Pembelajaran dan Profesionalisme Guru
Tujuan
:
Mengidentifikasi Konsep Pengembangan Potensi dan Aktualisasi Diri Peserta Didik
Skenario Kegiatan
:
1.    Siapkan bahan bacaan dan buku sumber sesuai materi
2.    Pilih salah satu materi dalam pembelajaran PJOK
3.    Susunlah tujuan pembelajaran pada materi tersebut 



No
Pertanyaan
Jawaban
1.
Apakah yang dimaksud dengan kecakapan hidup dan apa hubungannya antara kecakapan hidup dan potensi peserta didik. Apa persamaan antara kecakapan hidup dan potensi Anak. Tambahkanlah contoh-contoh yang Anda dapat pahami dari penjelasan materi pelajaran!
Potensi peserta didik sangat mempengaruhi dalam kecakapan hidup seseorang. maka dalam hal ini semakin tinggi potensi seseorang semakin banyak pula kesempatan yang ia dapat untuk mengembangkan dalam kehidupanya.
Persamaannya menurut saya adalah apabila kita bercakap baik terhadap tindakan yang kita lakukan dan dia lakukan maka itu akan selaras dengan potensi anak yang ingin mencapai suatu keberhasilan baik di bidang akademik dan non akademik.










2.
Apakah yang dimaksud dengan kecakapan hidup dan apa hubungannya antara kecakapan hidup dan potensi peserta didik. Apa persamaan antara kecakapan hidup dan potensi Anak. Tambahkanlah contoh-contoh yang Anda dapat pahami dari penjelasan materi pelajaran!
contoh-contoh penjelasan materi pelajaran
3.
Bagaimana hubungan antara mata pelajaran Penjas dengan kecakapan hidup, dan kecakapan apa sajakah yang dapat dikembangkan melalui penjas dan bagaimana penjelasannya?
Hubungan antara mata pelajaran Penjas dengan kecakapan hidup
kecakapan hidup pada dasarnya dapat dikembangkan melalui penjas, baik itu yang bersifat khusus (specific Life Skills) maupunyang bersifat generik. Penelusuran pada beberapa literatur mengindikasikan bahwa penjas dipandang lebih efektif dan dominan dalam mengembangkan kecakapan generik.
Program Penjas dan Olahraga Untuk Mengembangkan Kecakapan Hidup
Agar program penjas (intrakurikuler) dan olahraga (ekskul dan klub olahraga) dapat dimanfaatkan sebagai program pengembangan kecakapan hidup, program tersebut harus mengambil keuntungan dari lingkungan olahraga yang terbatasi secara jelas dan menggunakannya sebagai latihan dasar untuk kehidupan (Danish et al., 1996). Para peserta dilatih untuk menggunakan bermacam-macam keterampilan untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang olahraga, baik bersifat fisikal maupun mental, untuk mengenali situasi, baik di dalam maupun di luar kegiatan olahraga yang memerlukan keterampilan-keterampilan itu, dan kemudian menerapkannya dalam setting keolahragaan dan di luar setting keolahragaan.
Tujuan dari program penjas dan olahraga berorientasi kecakapan hidup adalah agar setiap peserta, ketika menyelesaikan programnya, mempunyai pengertian bahwa (a) terdapat banyak orang yang sukses dalam kehidupan nyata yang bisa dijadikan role model; (b) keterampilan-keterampilan fisikal dan mental sangat penting baik untuk kegiatan olahraga maupun untuk kehidupan; (c) adalah penting untuk menetapkan adanya tujuan dalam kegiatan yang dipilih dan berusaha mencapainya; (d) adalah penting untuk bisa menetapkan tujuan dalam hidup dan berusaha mencapainya; dan (e) halangan-halangan untuk mencapai tujuan tersebut selalu dapat diatasi.
Dengan adanya role model dimaksudkan bahwa setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses, tinggal bagaimana orang itu menjalaninya. Perlu ditekankan bahwa kesuksesan seseorang tidak tergantung pada siapa dan dari keluarga apa orang itu, melainkan lebih ditentukan oleh bagaimana orang itu menjalankan kehidupannya serta keterampilan apa yang harus dimiliki untuk bisa sukses. Modifikasi dalam hal ini bisa dilakukan dengan model penceritaan (story telling) sebelum atau sesudah pelajaran berlangsung, atau dengan mengumpulkan berita-berita serta riwayat kesuksesan seseorang (historical perspective review of sport heroes) untuk dipelajari dan didiskusikan bersama-sama. Akan lebih disukai jika orang yang dijadikan pokok bahasan adalah orang yang sukses dalam bidang olahraga. Selanjutnya dibahas bahwa untuk mencapai suatu sukses, sesorang perlu menguasai beberapa keterampilan yang diperlukan, baik itu keterampilan fisik maupun keterampilan mental. Keterampilan-keterampilan yang dipelajari dalam olahraga pada dasarnya merupakan keterampilan fisik yang perlu dikuasai, karena di samping merupakan dasar bagi keterampilan lainnya, hal itu juga merupakan keterampilan yang bisa di transfer pada bidang lain. Dari pengertian tersebut perlu juga ditekankan kesadaran bahwa jika seseorang bisa menguasai keterampilan olahraga, maka iapun akan bisa pula menguasai keterampilan-keterampilan lain di luar bidang olahraga. Di samping itu, pembelajaran keterampilan dalam bidang olahraga pun sekaligus merupakan wahana untuk pembelajaran keterampilan emosi dan mental, di mana keterampilan-keterampilan seperti penguasaan diri, kesabaran, ketabahan, kekuatan mental, serta keyakinan diri bahwa dirinya memiliki kemampuan dapat dikembangkan di dalamnya. Pendeknya, harus disadari bahwa keterampilan fisik maupun mental sangat penting. Pembelajaran dalam bidang olahraga mencakup bidang yang sangat luas sekali, yang tidak mungkin dipelajari semuanya dalam waktu terbatas. Oleh karena itu setiap peserta harus belajar untuk menentukan tujuan-tujuan tertentu yang ingin dipelajari. Pada kesempatan inilah para peserta dilatih untuk menetapkan tujuan-tujuan yang masuk akal baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, serta darinya harus diupayakan untuk berusaha mencapainya.
4.
Bagaimana Anda menjelaskan hubungan antara potensi dan kemampuan gerak serta faktor individual apa saja yang menentukan keberhasilan pembelajaran?
Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya membekali anak dengan berbagai kemampuan dan kecakapan untuk mengatasi persoalan kehidupan dengan baik. Pendidikan juga mulai bermetamorfosa menjadi formal dan bidang keilmuan diterjemahkan menjadi mata pelajarant di sekolah. Walaupun demikian sebenarnya tujuan pendidikan tetap saja sama, yaitu agar peserta didik mampu memecahkan dan mengatasi permasalahan kehidupan yang dihadapi, dengan cara lebih baik dan lebih cepat, karena sudah dijelaskan secara keilmuan. Kecakapan hidup berkembang dari yang namanya potensi yang dikembangkan dan diarahkan sedemikian rupa oleh berbagai aktor pendidikan sehingga anak menguasai berbagai kompetensi untuk bisa hidup mandiri dan efektif. Kecakapan hidup tersebut meliputi kecakapan generik dan kecakapan spesifik.
5.
Kecakapan apa sajakah yang termasuk ke dalam kecakapan generik? Sebutkan beberapa kecakapan tersebut dan bagaimana upaya pengembangannya dapat dilakukan dalam pembelajaran Penjas?
Kecakapan/ Keterampilan generik
Keterampilan generic merupakan kemampuan dasar dalam belajar dan hidup. Keterampilan tersebut meliputi kecakapan kolaborasi, kecakapan berkomunikasi, kreativitas, berpikirkritis, kecakapan dalam teknologi informasi, kecakapan numeric, kecakapan memecahkan masalah, kecakapan manajemen diri, serta kecakapan belajar. Kecakapan tersesebut dapat ditransfer pada konteks pembelajaran yang berbeda.
Pendidikan jasmani berkonsentrasi terutama pada empat kecakapan pertama, di samping pada pengembangan apresiasi estetis. Guru dapat menciptakan lingkungan yang sesuai dalam aktivitas pembelajaran dan pengajaran sehari-hari serta menumbuhkan kecakapan tersebut pada diri siswa. Pengembangan keterampilan generic dalam Pendidikan Jasmani dapat diilustrasikan sebagai berikut:
1.    Kecakapan Bekerjasama (Kolaborasi)
Pemecahan masalah, perencanaan dan pembuatan keputusan dalam kelompok kecil memerlukan kecakapan kolaborasi, yaitu, kecakapan dalam hal mendengarkan, menghargai, berkomunikasi, bernegosiasi, membuat kompromi, ketegasan kepemimpinan, membuat penilaian, serta mempengaruhi dan memotivasi orang lain. Siswa dengan kecakapan ini akan dapat terlibat secara efektif dalam tugas dan kerja-kelompok serta bekerja dengan anak lain. Pada tahap berikutnya, siswa akan dapat membentuk hubungan yang saling menguntungkan.
2. Kecakapan Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses yang dinamis dan berlangsung terus menerus di mana dua atau lebih orang berinteraksi untuk mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan. Dalam mempelajari cara berkomunikasi yang efektif, siswa harus belajar berbicara, mendengar, membaca serta menulis secara efektif disesuaikan dengan siapa dia berhadapan. Mereka harus belajar memilih alat yang paling efektif untuk menyampaikan suatu pesan sesuai dengan tujuan dan konteks komunikasinya. Mereka harus menggunakan informasi yang tepat dan relevan serta mengaturnya secara sistematis dan logis untuk audiens yang dihadapi. Mereka juga harus mengevaluasi keefektifan komunikasi mereka serta mengidentifikasi langkah-langkah perbaikannya.
3. Kreativitas
Kreativitas adalah konsep yang penting tetapi nbersifat abstrak. Konsep ini sudah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda. Beberapa pihak mendefinisikannya sebagai suatu kemampuan untuk menghasilkan gagasan yang orisinil dalam menghadapi persoalan.; sedangkan yang lain melihatnya sebagai suatu proses. Namun demikian, kreativitas tetap dipandang sebagai suatu kualitas kepribadian juga. Kreativitas merupakan suatu konstruk yang kompleks dan multimuka. Dalam diri individu, perilaku kreatif dipandang sebagai hasil dari suatu kecakapan kognitif yang kompleks, factor kepribadian, motivasi, strategi, dan kecakapan metakognitif.
4.    Kecakapan Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah proses penarikan makna dari data atau pernyataan yang diberikan. Hal tersebut berkaitan dengan ketepatan dari pernyataan yang diberikan. Tujuannya adalah untuk menciptakan dan menilai argumen. Berpikir kritis adalah mempertanyakan dan membuktikan penilaian yang kita buat, apakah harus dipercaya atau tidak.
5. Kecakapan dalam Teknologi Informasi
Kecakapan dalam teknologi informasi meliputi kemampuan untuk menggunakan TI tersebut untuk mencari, menyerap, menganbalisis, mengolah, serta menyajikan informasi secara kritis dan cerdas. Di samping itu, TI akan memotvasi dn memberdayakan para siswa untuk belajar pada tingkat kemampuan dan kecepatan mereka sendiri danmembantu mereka mengembangkan pembelajaran mandiri, yang akan bermanfaat dalam hidup mereka.
6. Kecakapan Numerik
Kecakapan Numerik mencakup kemampuan untuk menampilkan penghitungan dasar, dengan menggunakan konsep matematik dasar dalam situasi praktis, membuat perkiraan yang masuk akal, memahami makna grafik, table dan konsep bilangan dalam bahasa, mengolah data, menangani uang dan menginventarisir barang.
7. Kecakapan Memecahkan Masalah
Pemecahan masalah meliputi penggunaan keterampilan berfikir untuk memecahkan masalah atau kesulitan. Proses demikian mempersatukan fakta tentang permasalahannya dan menetapkan jalan tindakan terbaik.
8. Kecakapan Pengelolaan Diri
Kecakapan pengelolaan diri merupakan hal penting untuk membangun self esteem dan untuk penyelesaian tujuan. Siswa yang telah menguasai kecakapan pengelolaan diri memahami perasaan mereka sendiri dan mempertahankan keseimbangan emosinya. Mereka bersifat positif dan proaktif terhadap tugas. Mereka mampu menetapkan tujuan yang tepat, membuat rencana dan berinisiatif melakukan aksi untuk mencapainya. Mereka mengatur waktu, uang dan sumber lainnya. Mereka dapat menahan tekanan (stress) dan menerima ketidakpastian.
9. Kecakapan Belajar
Kecakapan belajar membantu meningkatkan keefektifan dan efisiensi dalam belajar. Kecakapan ini memperkuat kebiasaan belajar, kemampuan dan sikap yang mendukung pembelajaran seumur hidup.
10. Nilai dan Sikap
Nilai dan sikap positif merupakan hal penting dalam perkembangan manusia yang seutuhnya. Hal itu menjadi semacam dasar untuk pembelajaran sepanjang hayat. Meskiupun tidak bersifat komprehensif, pembelajaran yang difokuskan pada pengembangan nilai dan sikap dalam pelajaran Penjas
6.
Bagaimana Anda memahami arti dari motivasi dan peranannya dalam keberhasilan pembelajaran. Bagaimana pula cara yang tepat untuk membangkitkan motivasi dalam pembelajaran Penjas? Jelaskan pula bagaimana program sekolah terkait dengan kompetisi antar kelas dan antar sekolah dapat diluncurkan untuk mendukung potensi dan aktualisasi peserta didik?
motivasi dan peranannya dalam keberhasilan pembelajaran
Siapapun yang pernah mengajar seseorang tentang satu hal pasti akan menyadari bahwa bahan dasar yang menentukan pembelajaran yang baik adalah motivasi anak atau yang sedang belajar. Orang yang memiliki motivasi tinggi, biasanya akan melakukan upaya yang cukup besar, lebih sadar dalam dan selama proses belajar, serta bersedia untuk berlatih atau belajar dalam waktu yang lebih lama. Individu yang tidak termotivasi untuk belajar tidak akan
Sekolah seharusnya mampu membangkitkan sebuah dorongan untuk terbangunnya iklim berolahraga di sekolah. Satu kenyataan bahwa sekolah kita, khususnya di sekolah menengah pertama , iklim itu sudah mulai hilang, padahal iklim tersebut di jaman dulu sudah terkembangkan dengan baik. Iklim tersebut adalah iklim kompetisi olahraga sekolah, dari mulai kompetisi antar kelas (Class Meeting), hingga kompetisi antar sekolah (Schools Meeting). Kompetisi seharusnya mnjadi program sekolah dan merupakan kewajiban bagi semua sekolah, untuk minimal menyelenggarakan kompetisi antar kelas di lingkungan sekolah tersebut, atau lajim di sebut program intramural. Bahkan kalau mungkin sekolah yang bersangkutan mampu  (menciptakan) menyelenggarakan program kompetisi ekstramular (antar sekolah) dengan bekerja sama dengan sekolah lain yang bertetangga atau dalam satu wilayah di sebuah kota. Tidak perlu melibatkan banyak sekolah, dua atau tiga sekolah yan
A.   Kompetisi Antar Kelas
Dalam konteks pembinaan jiwa bertanding dan pengembangan nilai-nilai sportivitas, di sekolah menengah pertama  perlu sekali dikembangkan apa yang disebut Kompetisi Antar Kelas. Namun dalam kaitan ini, kompetisi ini bukan hanya mempertandingkan sekolah-sekolah yang memiliki kelas olahraga (lihat uraian berikutnya tentang Kelas Olahraga), tetapi melibatkan sekolah-sekolah yang memiliki program ekskul olahraga. Bagi peserta didik dari Kelas Olahraga, kompetisi semacam ini diperlukan untuk membangkitkan rasa kebanggaan mereka, agar secara luas, mereka dikenal sebagai anggota kelas olahraga yang ada di sekolah itu. Sedangkan bagi peserta didik yang non-kelas olahraga, keterlibatan mereka akan menjadi semacam pendorong semangat untuk berkenalan dan mengetahui keberhasilan program ekstra kurikuler olahraga di sekolah mereka. 
B.   Kompetisi Antar Sekolah
Kompetisi antar sekolah sebenarnya merupakan perluasan dari kompetisi antar kelas yang terjadi di lingkungan sekolah masing-masing. Panitia untuk kompetisi antar sekolah ini adalah hendaknya dibentuk oleh disdik kota/kabupaten dibantu oleh guru-guru PJOK dari setiap sekolah. Tetapi jika memungkinkan, kompetisi antar sekolah ini dibatasi hanya untuk setiap kecamatan terlebih dahulu. Karena jumlah SD  di satu kecamatan biasanya tidak terlalu banyak, maka kompetisi antar sekolah benar-benar melibatkan semua sekolah yang ada di lingkungan kecamatan tersebut. Adapun jenis kompetisi dan jumlah cabor yang diprogramkan tentu perlu dipertimbangkan dengan melihat jumlah sekolah yang ada (tentu berbeda-beda jumlahnya a


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LK-KK J. Ped. KP 02 LEMBAR KERJA Kegiatan : Melakukan Evaluasi ...